Rabu, 06 Oktober 2010

Detik-detik 18th Agustus


jutaan detik itu

telah leburkan penat penantiannya

ribuan menit pun

telah bisa usap keringat letihnya

puncak penantian kesetiaan

telah berhasil dia gapai

penantian panjangpun diakhiri

helaan, hembusan nafas panjang menyudahi

delapan detik telah berlalu

Dia, harapkan satu kata menjamahi

satu kata dari jiwa yang dinanti

untuk ucapan selamat, my Princess

Delapan belas detik telah berlalu

dia masih terjaga dan menunggu disana

masih menyertai harapan detik lalu

inginnya masih tetap sama, masih tetap disana

Tak lagi terlelap matanya

Kau tau kenapa????

Dia masih tetap disana

Masih bersama harapnya..

ADA APA DENGAN DUNIA????

kau, kau yang ku cinta selamanya

kau, kau lah setiaku,

kau, tak relaku menyentuh sucimu

kau, tak pernah terbesit hancurkanmu

kau, kau lah detik2 dan detak2 kehidupanku.

kau, kau lah setiaku,

kau, kau lah dekap indah, walau hanya dalam jiwa

kau, kau hidup dan matiku,

ketika ku mulai meniti hari...

tak lagi tampak oleh ku kelam hidup lama

tlah terusikkan bagi jiwaku torehan luka lama

matahari baru ku yg temani ku selamanya...

titianku lapuk tiba2...

entah mengapa????

ku tak mengerti adanya

mengapa??? kutak mengerti adanya

saat ku mencintai yang inginku terakhir kalinya

mengapa???? mengapa dunia????

mengapa toreh lagi jiwa

ku tak mengerti cinta....

rasa ku telah ku persembahkan seluruh jiwa

rasa ku telah ku serahkan seluruh setia

telah ku coba tuk mengerti dia

telah ku coba tuk fahami dia

antah?????

ku hembus lagi nafas panjang

dan seakan tak lagi ingin ku menghirup lagi

seakan ku ingin terbaring lesu di jalanan hitam

bersimbahan darah ku menyerah

antahlah????

ku ingin gantungkan semua harapanku

namun, hanya sebatas diatas seutas tali

yang terjerat dileherku,

menghentikan detak jantungku

antahlah ????

ku ingin iris semua urat-urat nadi di tubuh lesuku

agar lengkap semua deritaku, dan berakhir dengan sesalnya

dan berakhir di batu batu kerikil selokan2 kecil

yang ditaburi di kuburanku

antahlah?????

entah mengapa kata itu selalu mendengung seakan kau hujat aku

menambah syahdu deritaku, menambah dalam tusukan batinku

menambah penantianku, menambah kaku ku

salahkah aku dunia??????

salah kah aku???

ku coba teriak diatas deburan ombak seakan danau berubah

berubah jadi lautan yang sedang termurka karena ku

nyatanya tak ada jawaban

nyatanya tak ada setia

nyatanya tak ada kamu selalu

nyatanya

lemah kaki ku kini

seakan ku terinfeksi dalam luka torehan dalam

seakan ku terusik dalam senyummu

yang takaakan pernah lekang dihatiku....

jika kau pergi.... aku hanya bisa berharap satu hal...

torehlah pedang ini dalam menghujam jantungku

agar ku tenang di alam lain. sebab ku telah janji pada dunia

hanya kau yang terakhir........